EVOLUSI
EVOLUSI
A. TEORI EVOLUSI
![]() |
Charles Darwin Foto : Kompasiana |
Berbicara mengenai Evolusi, tentu tidak terlepas dari seorang tokoh Biologi bernama Charles Darwin. Banyak orang menganggap bahwa Teori Evolusi pertama kali dicetuskan oleh Charles Darwin. Namun hal tersebut tidaklah benar. Sebelum Charles Darwin mengemukakan teorinya, terdapat beberapa ahli lain yang juga mengemukakan pendapatnya mengenai evolusi, antara lain.
1) Aristoteles (384-322 SM)
Aristoteles adalah seorang filosof yang
berasal dari Yunani, yang mencetuskan teori evolusi. Ia mengatakan bahwa evolusi yang terjadi berdasarkan metafisika
alam, maksudnya metafisika alam dapat mengubah organisme dan habitatnya dari bentuk sederhana ke bentuk yang lebih kompleks.
2) Erasmus Darwin (1731-1802)
Erasmus Darwin adalah kakek dari Charles Robert Darwin, seorang
tokoh evolusi berkebangsaan Inggris. Teorinya adalah bahwa evolusi terjadi
karena bagian fungsional terhadap stimulasi adalah diwariskan. Ia menyusun
buku yang berjudul Zoonamia yang menentang teori evolusi dari Lamarck.
3) Lamarck (1744-1829)
Jean Baptise de Lamarck (1744 – 1829) seorang ahli biologi kebangsaan
Perancis, memiliki suatu gagasan dan menuliskannya dalam bukunya
berjudul “Philoshopic”. Dalam bukunya tersebut Lamarck mengatakan
sebagai berikut.
a. Lingkungan mempunyai pengaruh pada ciri-ciri dan sifat-sifat yang
diwariskan melalui proses adaptasi lingkungan.
b. Ciri dan sifat yang terbentuk akan diwariskan kepada keturunannya.
c. Organ yang sering digunakan akan berkembang dan tumbuh membesar,
sedangkan organ yang tidak digunakan akan mengalami pemendekan
atau penyusutan, bahkan akan menghilang.
Contoh yang dapat digunakan oleh Lamarck adalah jerapah. Menurut
Lamarck, pada awalnya jerapah memiliki leher pendek. Karena makanannya berupa daun-daun yang tinggi, maka jerapah berusaha untuk dapat
menjangkaunya. Karena terbiasa dengan hal ini maka semakin lama, leher
jerapah menjadi semakin panjang dan pada generasi berikutnya akan lebih
panjang lagi.
Teori Lamarck ditentang oleh
Erasmus Darwin (kakek dari
Charles Darwin) yang mengatakan bahwa populasi jerapah adalah heterogen, ada yang berleher
pendek dan ada yang berleher
panjang. Jerapah-jerapah tersebut
berkompetisi untuk mendapatkan
makanan. Dari persaingan tersebut jerapah berleher panjang akan
menang dan akan tetap hidup,
sifat ini akan diwariskan kepada
keturunannya. Jerapah yang berleher pendek akan mati dan perlahan-lahan mengalami kepunahan.
Agar lebih jelas mengenai perbandingan dua teori ini, dapat Anda
perhatikan pada gambar di bawah ini.
![]() |
Teori jerapah berleher panjang menurut Lamarck dan Erasmus Darwin |
4) Charles Robert Darwin (1809-1882)
Charles Robert Darwin (1809–1882) adalah seorang ilmuwan berkebangsaan Inggris yang melakukan pelayaran pada tahum 1831. Dengan
menggunakan kapal HMS Beagel, ia melakukan pelayaran menuju ke Kepulauan Galapagos, yang merupakan kepulauan terpencil kurang lebih 1050 km dari dari daratan utama Amerika Serikat. Dalam pelayarannya hingga
sampai di Kepulauan Galapagos tersebut Charles Darwin menemu-kan dan
mengamati berbagai macam burung Finch yang memiliki berbagai macam
bentuk paruh. Perbedaan morfologi tersebut ternyata menunjukkan adanya
hubungan kekerabatan dengan burung yang ada di Amerika Serikat. Dalam
bukunya yang berjudul On The Origin
Spesies By Means Of Natural Selection,
yang berarti terjadinya spesies baru melalui
proses seleksi alam, dan The Preservation
Of Favored Races In The Strunggla For
Live yang berarti, setiap individu harus
berusaha mendapatkan kebutuhan untuk
kelangsungan hidup, dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut.
a. Spesies yang ada sekarang berasal dari spesies yang hidup di masa lampau.
b. Evolusi yang terjadi melalui proses seleksi alam.
c. Proses evolusi dipengaruhi oleh lingkungan.
B. TEORI ASAL-USUL KEHIDUPAN
1. Teori Abiogenesis
Menurut teori ini, makhluk hidup berasal dari benda tidak
hidup atau dengan kata lain makhluk hidup ada dengan
sendirinya. Oleh karena makhluk itu ada dengan sendirinya maka
teori ini dikenal juga dengan teori Generatio Spontanea.
Aristoteles merupakan salah satu pelopor teori ini, dengan
percobaan yang dilakukannya pada tanah yang direndam air
akan muncul cacing.
Pendukung lain teori Abiogenesis adalah Nedham, seorang
ilmuwan dari Inggris. Nedham melakukan penelitian dengan
merebus kaldu dalam wadah selama beberapa menit kemudian
ditutup dengan gabus. Setelah beberapa hari, terdapat bakteri
dalam kaldu tersebut. Nedham berpendapat bahwa bakteri
berasal dari kaldu.
Setelah ditemukan mikroskop, Antonie van Leeuwenhoek
melihat adanya mikroorganisme (animalculus) di dalam air
rendaman jerami. Temuan ini seolah-olah menguatkan teori Abiogenesis. Para pendukung teori Abiogenesis menyatakan bahwa
mikroorganisme itu berasal dari jerami yang membusuk. Akan
tetapi, Leeuwenhoek menolak pernyataan itu dengan
mengemukakan bahwa mikroorganisme itu berasal dari udara.
Para penganut abiogenesis tersebut di atas dalam menarik
kesimpulan sebenarnya terdapat kelemahan, yaitu belum mampu
melihat benda yang sangat kecil (bakteri, kista, ataupun telur
cacing) yang terbawa dalam materi percobaan yang digunakan.
Hal ini karena pada zaman Aristoteles belum ditemukan
mikroskop. Walaupun ada kelemahan pada percobaan, tetapi
cara berpikir dalam mencari jawaban mengenai asal usul
kehidupan di bumi ini sudah mengacu pada pola metode ilmiah.
2. Teori Biogenesis
Teori Biogenesis menyatakan bahwa makhluk hidup berasal
dari makhluk hidup. Tokoh pendukung teori ini antara lain
Francesco Redi, Lazzaro Spallanzani, dan Louis Pasteur.
Francesco Redi merupakan orang pertama yang melakukan
penelitian untuk membantah teori Abiogenesis.
a. Teori Francesco Redi
![]() |
Bagan percobaan Francesco Redi |
Francesco Redi melakukan penelitian
menggunakan 8 tabung yang dibagi menjadi 2
bagian. Empat tabung masing-masing diisi
dengan daging ular, ikan, roti dicampur susu, dan
daging. Keempat tabung dibiarkan terbuka.
Empat tabung yang lain diperlakukan sama
dengan 4 tabung pertama, tetapi tabung ditutup
rapat. Setelah beberapa hari pada tabung yang
terbuka terdapat larva yang akan menjadi lalat.
Berdasarkan hasil percobaannya, Redi menyimpulkan
bahwa ulat bukan berasal dari daging, tetapi berasal dari
telur lalat yang terdapat dalam daging dan menetas menjadi
larva. Penelitian ini ditentang oleh penganut teori Abiogenesis
karena pada tabung yang tertutup rapat, udara dan zat hidup
tidak dapat masuk sehingga tidak memungkinkan untuk
adanya suatu kehidupan. Bantahan itu mendapat tanggapan
dari Redi. Redi melakukan percobaan yang sama, namun
tutup diganti dengan kain kasa sehingga udara dapat masuk
dan ternyata dalam daging tidak terdapat larva.
b. Teori Lazzaro Spallanzani
![]() |
Bagan percobaan L. Spallanzani |
c. Percobaan Loius Pasteur
![]() |
Bagan percobaan L. Pasteur |
Berdasarkan hasil percobaan para ilmuwan tersebut maka muncullah teori baru yaitu teori Biogenesis yang menyatakan bahwa:
a. setiap makhluk hidup berasal dari telur = omne vivum ex ovo,
b. setiap telur berasal dari makhluk hidup = omne ovum ex vivo,
c. setiap makhluk hidup berasal dari makhluk hidup sebelumnya = omne vivum ex vivo.
3. Teori Cosmozoic
Teori Cosmozoic atau teori Kosmozoan menyatakan bahwa
asal mula makhluk hidup bumi berasal dari ”spora kehidupan”
yang berasal dari luar angkasa. Keadaan planet di luar angkasa
diliputi kondisi kekeringan, suhu yang sangat dingin serta adanya
radiasi yang mematikan sehingga tidak memungkinkan
kehidupan dapat bertahan. Pada akhirnya spora kehidupan itu
sampai ke bumi. Teori ini tidak dapat diterima oleh banyak
ilmuwan.
4. Teori Penciptaan (Special Creation)
Teori ini berpandangan bahwa makhluk hidup diciptakan oleh
Tuhan seperti apa adanya. Paham ini hanya membicarakan
perkembangan materi sampai terbentuknya organisme tanpa
menyinggung asal usul materi kehidupan. Penciptaan setiap jenis
makhluk hidup terjadi secara terpisah. Teori ini tidak berdasarkan
suatu eksperimen.
5. Teori Evolusi Biokimia
Teori ini mencoba menggali informasi asal usul makhluk
hidup dari sisi biokimia. Menurut Oparin dalam bukunya yang
berjudul The Origin of Life (1936) menyatakan bahwa asal mula
kehidupan terjadi bersamaan dengan evolusi terbentuknya bumi
beserta atmosfernya. Alexander Oparin adalah ahli evolusi
molekular berkebangsaan Rusia. Lebih lanjut, Oparin
menjelaskan bahwa pada mulanya atmosfer bumi purba terdiri
atas metana (CH4), amonia (NH3), uap air (H2O), dan gas
hidrogen (H2). Oleh karena adanya pemanasan dan energi alam,
berupa sinar kosmis dan halilintar, gas-gas tersebut mengalami
perubahan menjadi molekul organik sederhana, sejenis substansi
asam amino.
Selama berjuta-juta tahun, senyawa organik itu terakumulasi
di cekungan perairan membentuk primordial soup, seperti
semacam campuran materi-materi di lautan panas. Tahap
selanjutnya, primordial soup ini membentuk monomer. Monomer bergabung membentuk polimer. Polimer membentuk
agregasi berupa protobion. Protobion adalah bentuk awal sel
hidup yang belum mampu bereproduksi, tetapi mampu
memelihara lingkungan kimia dalam tubuhnya. Di samping itu,
protobion juga telah memperlihatkan sifat yang berhubungan
dengan makhluk hidup, seperti dapat melakukan metabolisme,
kemampuan menerima rangsang, dan bereplikasi sendiri.
Terbentuknya polimer dari monomer-monomer telah
dibuktikan oleh Sydney W. Fox. Dalam percobaannya, Fox
memanaskan 18–20 macam asam amino pada titik leburnya dan
didapatkan protein.
Pendapat Alexander Oparin mendapat dukungan dari ahli
kimia Amerika Serikat, bernama Harold Urey. Urey menyatakan
bahwa atmosfer bumi purba terdiri atas gas-gas metana (CH4),
amonia (NH3), uap air (H2O), dan gas hidrogen (H2). Dengan
adanya energi alam (berupa halilintar dan sinar kosmis),
campuran gas-gas tersebut membentuk asam amino.
Pada tahun 1953, seorang mahasiswa Harold Urey, yaitu
Stanley Miller (USA) mencoba melakukan eksperimen untuk
membuktikan kebenaran teori yang dikemukakan Urey.
Percobaannya itu juga dikenal dengan eksperimen Miller-Urey.
![]() |
Alat percobaan Miller-Urey |
Miller mendidihkan campuran gas tersebut pada suhu 100 derajat Celcius selama seminggu. Pada akhir percobaan, Miller menganalisis
senyawa-senyawa kimia yang terbentuk di dasar gelas percobaan
dan menemukan 3 jenis dari 20 jenis asam amino.
Untuk lebih memahami materi mengenai Teori Evolusi, silahkan menyimak video berikut ^^
Untuk lebih memahami materi mengenai Teori Evolusi, silahkan menyimak video berikut ^^
Latihan Soal
Setelah mempelajari subbab materi Evolusi, anda dapat mengerjakan latihan soal dengan mengakses link berikut.
Wah bagus banget. Sangat membantu. Terimakasih min. Semangat mengembangkan blognya. Salam Biologi.
BalasHapus